Kebudayaan Suku Bangsa Asmat- Budaya Lokal Indonesia

Perlu diketahui bahwa negara Indonesia merupakan negara yang memiliki pluralitas tinggi. Keberagaman suku, bahasa, agama, ras, maupun golongan justru dapat menunjukkan ciri khas bangsa Indonesia. Potensi budaya yang besar tersebut merupakan sumber kekayaan budaya nasional.
Bangsa Indonesia terkenal dengan masyarakat yang mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam. Pada setiap masyarakat daerah mengembangkan kebudayaan masing-masing. Kebudayaan yang dikembangkan di daerah-daerah dinamakan kebudayaan lokal. Berikut ini adalah salah satu kebudayaan lokal yang berkembang di Indonesia yakni “Kebudayaan Suku Bangsa Asmat.“
 Perlu diketahui bahwa negara Indonesia merupakan negara yang memiliki pluralitas tinggi Kebudayaan Suku Bangsa Asmat- Budaya Lokal Indonesia
Kebudayaan Suku Bangsa Asmat
a. Sistem Kepercayaan/Religi
Suku bangsa Asmat percaya bahwa nenek moyang mereka berasal dari patung. Dalam mitologi masyarakat Asmat, Dewa Fumeripits (Sang Pencipta) terdampar di pantai, tetapi nyawanya diselamatkan oleh sekelompok burung. Dewa Fumeripits selanjutnya tinggal sendirian. Oleh sebab itu, ia kemudian membangun sebuah rumah panjang yang diisi dengan patung manusia & tifa (gendang). Ajaibnya, patung tersebut berubah menjadi manusia & menari-nari.
Suku bangsa Asmat juga mengenal adanya roh nenek moyang di sekitar lingkungannya. Adapun roh-roh tersebut, yakni;
  • Yi-Ow: roh nenek moyang yang baik maka disimbolkan dengan upacara-upacara adat
  • Osbopon: roh jahat yang membawa penyakit
Upacara-upacara besar yang dilakukan oleh suku bangsa Asmat sebagai berikut;
  • Mbismbu: upacara pembuatan mbis (patung nenek moyang yang diukir)
  • Yentpokmbu: upacara pembuatan rumah
  • Mbipokkumbu: upacara topeng
b. Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan masyarakat Asmat bersifat monogami, yakni pernikahan satu pasang suami dengan istri. Namun sekitar 25% perkawinan-perkawinan masyarakat Asmat bersifat poligami. Semua klen dalam tiap masyarakat desa Asmat diklasifikasikan dalam 2 golongan, masing-masing merupakan suatu kelompok.

c. Sistem Politik
Pemimpin Asmat memiliki derajat yang sama dengan warga-warga lain tetapi harus lebih pandai & ahli dalam bidang tertentu. Biasanya seseorang yang menang perang akan diminta menjadi pemimpin. Masyarakat Asmat juga mengenal struktur masyarakat / aipem. Fungsi aipem adalah untuk meningkatkan kualitas dengan melakukan persaingan.

d. Sistem Ekonomi
Mata pencaharian masyarakat Asmat antara lain meramu sagu & berburu binatang (babi hutan). Masyarakat Asmat yang tinggal di daerah hulu menanam pohon pada kebun-kebun mereka. Pemerintah Indonesia memerhatikan pendidikan suku bangsa Asmat, yakni melakukan kerja sama dengan organisasi penyiaran agama Katolik di Belanda & Amerika.
Di samping itu juga, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Asmat, sagu dimanfaatkan sebagai komoditas ekspor.

e. Sistem Kesenian
Kesenian Asmat yang terkenal adalah ukir-ukiran yang terbuat dari kayu seperti patung, topeng, tifa, & tombak, serta alat-alat rumah tangga seperti kapak dari batu.

Demikianlah ulasan mengenai Kebudayaan Suku Bangsa Asmat, yang pada kesempatan kali ini dapat dibahas disini. Semoga bermanfaat, cukup sekian & sampai jumpa!!!
*Rajinlah belajar, demi Bangsa dan Negaramu!!! Semoga anda sukses!!!
LihatTutupKomentar