Om Telolet Om Mendunia, Arti dan Kajian Bahasanya

Om Telolet Om Mendunia masih menjadi trending topik di google. Saking mendunianya om telolet om merambah tidak hanya di dunia maya saja melainkan juga memunculkan ide kreatif dari para tokoh politik, tokoh hiburan, dan tokoh-tokoh musik dunia.


Om Telolet Om diikuti oleh calon gubernur dengan membuat videonya. DJ mancanegara membuat musik berdasarkan bunyi khas telolet.

Hal yang menyebabkan om telolet om, hal yang sebenarnya sangat sederhana, menjadi mendunia adalah karena kesederhanaannya. Ingat video PAP. Dengan bahasa yang sederhana, i have pen, i have an aple. Penaple pen. Sederhana, meskipun tidak paham artinya karena mudah diikuti, mudah saja disebar luaskan ke seluruh penjuru dunia.


Om telolet om juga begitu. Sederhana. Mudah diikuti, mudah ditiru. Tapi mengena ke alam bawah sadarnya. Juga sebenarnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini penjelasan Om Telolet Om dari kajian Bahasa

Om Telolet Om!

Pada mulanya adalah ragam bahasa lisan atau percakapan, bukan bahasa tulis. Jika ditulis dengan  kaidah penulisan yang benar adalah:

Om! Telolet, Om!


Merupakan kalimat perintah (lebih tepatnya permintaan). Yaitu permintaan dari sekelompok orang (anak) yang lebih kecil daripada sopir bus (maka memanggilnya 'om'). untuk membunyikan klakson yang menyerupai 'telolet'.

Om! yang pertama adalah panggilan. Sama saja dengan hai. Kemudian, Telolet, Om! merupakan permintaannya. Karena Om telolet om adalah bahasa percakapan ragam lisan, maka banyak kata yang dilesapkan. Jika ditulis dengan baik dan benar dalam ragam tulis maka bisa ditulis begini:

Om, Bunyikan bel 'telolet'-nya dong, Om!

Itu adalah pengertian Om Telolet Om dari segi kebahasaan. Selanjutnya perlu juga dijelaskan mengenai arti kata 'telolet'.

Bagian ini, yaitu bagian arti kata telolet penting untuk saya tulisakan (penting menurut saya sendiri) dengan beberapa alasan berikut:

Arti om dan Telolet perlu dijelaskan karena 1) orang Indonesia masih banyak yang tidak cerdas, sehingga mudah saja dipahami dengan salah setiap informasi yang masuk; 2) ada pula orang Indonesia yang cerdas tapi licik dengan memanfaatkan boomingnya om telolet om dengan menulis artikel yang sesat dan menyesatkan. 3) lebih parah lagi, ada bahayanya orang Indonesia ngeshare informasi sesat tersebut tanpa konfirmasi.

Arti Om

Yang merujuk pada ucapan umat Hindu, Om Suwastiastu. Keduanya, om dalam Om telolet om, dan Om dalam Om swastiastu adalah dua Om yang berbeda. Om Suwastiastu adalah ucapan dalam agama Hindu. Saya tidak berani menjelaskan karena saya tidak paham artinya. Silahkan cari artin kata om swastiastu dari sumber yang dapat dipercaya.

Sementara Om dalam Om Telolet Om adalah panggilan dalam ragam cakap untuk menyebut orang laki-laki. Dalam urutan kekerabatan, om adalah saudara laki-laki dari orang tua (ayah atau ibu). Dalam perkembangannya, kata 'om' juga digunakan untuk menyapa orang laki-laki meskipun bukan saudara.

Om bersinonim dengan 'paman'. Di bebarapa wilayah di Sumatera, ada sapaan 'Oom' (Baca: O-om), artinya sama dengan Om. Dalam bahasa Jawa ada istilah Pak Lik, dan Pak Dhe, atau Pak Wo. Artinya sama dengan Om.

Arti Telolet

Jika mencari arti kata telolet, tidak mungkin dapat diketahui artinya dalam kamus. Telolet adalah tiruan bunyi terompet atau klakson kendaraan yang terdiri dari beberapa tangga nada. Sehingga, seolah didengar oleh telinga manusia ditirukan menjadi telolet.

Peniruan bunyi 'Telolet' merupakan pentuk penyederhanaan dari bunyi klakson. Jika ditirukan secara presisi maka akan kesulitan. Sama halnya dengan bunyi bel 'tin-tin', jika diamati juga berbunyi 'din-din' atau juga bisa berbunyi 'ding-ding'. Sama juga dengan tiruan bunyi 'tretetet' untuk menyebutkan bunyi terompet tahun baru. Apa iya bunyinya begitu.

Mari bergegap gempita Om telolet om bersama. Rakyat Indonesia dan seluruh warga dunia. Bahkan DJ-DJ terkenal dunia juga menjadikan bunyi klakson bus di Indonesia yang sedang naik daun tersebut sebagai latar musiknya.

Tanpa harus mempermasalahkan arti Om telolet om yang dibuat-buat (ingat Pikachu yang katanya dari bahasa Syiriac, padahal jelas-jelas dari bahasa Jepang). Juga Pak Polisi yang bertindak kelewatan dengan merazia bel telolet. Mengapa aparat harus mengurangi hiburan rakyat yang murah meriah ini. Ah entahlah!

Mari bertelolet!
LihatTutupKomentar