Pengertian dan Prinsip-Prinsip Pembentukan Readiness

Pengertian dan Prinsip-Prinsip Pembentukan Readiness
Seorang baru bisa belajar tentang sesuatu jika di dalam dirinya sudah terdapat “readiness” untuk mempelajari sesuatu itu. Sesuai dengan kenyataan, bahwa masing-masing individu mempunyai perbedaan individual, maka masing-masing individu mempunyai sejarah atau latar belakang perkembangan yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan adanya pola pembentukan “readiness” yang berbeda-beda pula di dalam diri masing-masing individu.
 Seorang baru bisa belajar tentang sesuatu jika di dalam dirinya sudah terdapat  Pengertian dan Prinsip-Prinsip Pembentukan Readiness

Ada orang yang mengartikan “readiness” sebagai kesiapan atau kesedian seseorang untuk berbuat sesuatu. Seorang ahli bernama Cronbach memberikan pengertian tentang readiness sebagai segenap sifat atau kekuatan yang membuat seseorang bisa bereaksi dengan cara tertentu.

Readiness dalam belajar melibatkan beberapa faktor yang bersama-sama membentuk readiness, yakni;
  • Perlengkapan dan pertumbuhan fisiologis; ini menyangkut pertumbuhan terhadap kelengkapan pribadi seperti tubuh pada umumnya, alat-alat indra, dan kapasitas intelektual.
  • Motivasi; yang menyangkut kebutuhan, minat serta tujuan-tujuan individu untuk mempertahankan serta mengembangkan diri. Motivasi berhubungan dengan sistem kebutuhan dalam diri manusia serta tekanan-tekanan lingkungan.
Dengan demikian, readinees seseorang itu senantiasa mengalami perubahan setiap hari sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan fisiologis individu serta adanya desakan-desakan dari lingkungan seseorang.

Dari uraian di atas kita akhirnya bisa mengetahui bahwa readinees seseorang itu merupakan sifat-sifat dan kekuatan pribadi yang berkembang. Perkembangan ini memungkinkan orang itu untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta mampu memecahkan persoalan yang selalu dihadapinya. Perkembangan  readinees terjadi dengan mengikuti prinsip-prinsip tertentu. Adapun prinsip-prinsip bagi perkembangan readiness adalah sebagai berikut;
  • Semua aspek pertumbuhan berinteraksi dan bersama membentuk readiness.
  • Pengalaman seseorang ikut mempengaruhi pertumbuhan fisiologis individu.
  • Pengalaman mempunyai efek kumulatif dalam perkembangan fungsi-fungsi kepribadian individu, baik yang jasmaniah maupun yang rohaniah.
  • Jika readiness untuk melaksanakan kegiatan tertentu pada diri seseorang, maka saat-saat tertentu dalam kehidupan seseorang merupakan masa formatif bagi perkembangan pribadinya.
Berdasarkan prinsip-prinsip itu, jelaslah bahwa apa yang telah dicapai oleh seseorang pada masa-masa yang lalu akan mempunyai arti bagi aktivitas-aktivitasnya sekarang. Apa yang telah terjadi pada saat sekarang akan memberikan sumbangan terhadap readiness individu di masa mendatang.

Demikianlah ulasan mengenai “Pengertian dan Prinsip-Prinsip Pembentukan Readiness”, yang pada kesempatan ini dapat dibahas dengan singkat. Semoga bermanfaat dan untuk kurang lebihnya mohon maaf. Terima kasih anda telah berkunjung maupun membaca dan sampai jumpa!

*Rajinlah belajar demi Bangsa dan Negara, serta jagalah kesehatanmu!
*Semoga anda sukses!
LihatTutupKomentar