Perbedaan: Pena, Pulpen dan Bolpoin | Penjelasan Makna


- Pena, Pulpen, dan Bolpoin. Acap kali kita sering menggunakan ketiga kata tersebut. Akan tetapi juga sering ragu apa bedanya. Maka di sini akan dibahas perbedaan dan persamaan ketiganya sekaligus perbedaan penggunaannya.

Selama ini sering ragu menggunakan ketiga tersebut. Juga mungkin menganggap bahwa ketiga kata tersebut sama saja. Sebenarnya ada perbedaan, meskipun juga ada persamaan yaitu: sama-sama alat tulis bertinta.

Ilustrasi pena pulpen dan bolpoin -
Untuk lebih jelasnya di sini saya tulis ulang pengertian ketiga kata tersebut. Pengertian bolpoin, pena, dan pulpen berdasarkan pengertian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa. Karena ada di dalam kamus, maka bisa dikatakan bahwa bolpoin, pena, dan pulen adalah sama-sama kata baku.


Pena (nomina/kata benda) alat untuk menulis dengan tinta, terbuat dari baja dan sejenisnya yang runcing terbelah. (KBBI, 2008:1043).

Pulpen (nomina/kata benda) adalah pena yang dapat diisi tinta. (KBBI, 2008:1115)

Bolpoin (nomina/kata benda) adalah pena yang bermata bulat (tumpul) yang dilengkapi dengan tinta kental dalam tabuh; pena bola. (KBBI, 2008:205)

Dari ketiga pengertian di atas dapat diketahui perbedaan dan persamaannya bukan? Selain perbedaan pengertian, penggunaannya juga berbeda. Pena lebih puitis, bolpoin terkesan lebih formal, sementara pulpen lebih sering digunakan dalam percakapan tidak resmi.

Pena selalu identik dengan bulu angsa, puitis, dan seakan-akan nilai rasa lebih tinggi. Misalnya dalam organisasi Ikatan Pelajar NU, dalam logo organisasinya ada dua bulu angsa, yang diterjemahkan sebagai pena. Sebagai simbol ilmu pengetahuan.

Kata pena juga identik dengan penulis dan jurnalis. Misalnya dalam kalimat: dia menjadikan pena sebagai alat perjuangannya. Dalam hal ini pena diasosiasikan dengan senjata untuk melawan penjajah. Selain itu ada frasa mata pena tetapi tidak ada frasa mata pulpen atau mata pulpen.

Contoh frasa lain yang identik dengan pena adalah buah pena yang bersinonim dengan karya dalam penyebutan Judul dan penulis puisi ketika berdeklamasi. Contoh penggunaan adalah: Puisi Aku Buah Pena Chairil Anwar.

Penggunaan kata pulpen dalam beberapa pengucapan ada yang menjadi fulpen. Bentuk bakunya adalah pulpen. Penggunaan kata pulpen lebih sering digunakan dalam ragam informal atau dalam bahasa percakapan yang tidak resmi. Karena seolah-olah kata pulpen tidak baku.

Penggunaan kata bolpoin lebih sering digunakan dalam ragam ilmiah atau ragam baku dalam penulisan meskipun acap kali penulisannya masih salah menjadi ballpaint. Mungkin memang masing-masing kata tersebut (pulpen dan bolpoin) adalah serapan dari bahasa Inggris tetapi sudah menjadi kosakata bahasa Indonesia dengan penulisan yang benar: pena, pulpen, dan bolpoin.

Pulpen (yang sering juga diucapkan fulpen) mungkin ‘sekali lagi mungkin’ diserap dari bahasa Inggris full pen atau pena yang penuh dengan tinta. Sementara bolpoin merupakan adaptasi dari ballpoint yang berarti titik bola atau pena dengan ujung bulat.

Kembali ke penjelasan pena, dalam bahasa Inggris pen. Pena awalnya hanya berupa alat tulis yang tidak ada tintanya. Untuk bisa menulis maka ujung pena harus dicelupkan terlebih dahulu ke tinta di wadah lain. Sisa tinta yang ada di ujung pena tersebut yang digunakan untuk menulis. Cara menggunakannya mirip dengan kuas.

Jadi, mau pakai kata pena, pulpen, atau bolpoin silahkan saja. Disesuaikan dengan konteks penulisan, dan akan lebih baik jika ditulis dengan tata aturan penulisan yang sudah diadaptasi ke bahasa Indonesia. SehinggA tidak perlu menulis fulpen, dan ballpoint. Toh, cara penulisan yang sok Inggris ini tidak menjadikan penulisnya langsung paham dan mahir berbahasa Inggris.

Selain ada alat bertinta yang disebut pena, ada pula alat tulis lain yaitu pensil, kapur tulis, cat (baik yang semprot atau pakai kuas), kuas (seperti untuk menulis huruf mandarin), juga ada spidol. Masing-masing alat untuk menulis tersebut memiliki perbedaan. Baik perbedaan bentuk, cara penggunaan, dan kesesuaian penggunaannya.


Salam , Mari mengenal renik bahasa Indonesia kemudian mencintainya.
LihatTutupKomentar