Bersih Pangkal Sehat_ Siang itu sangat terik dan Rojak baru saja selesai mengikuti kegiatan gamelan di Balai Desa. Ia mengayuh sepedanya dengan cepat menuju lapangan sepak bola. Ia tak ingin terlambat untuk bertanding hari ini. Rojak memang seorang anak yang aktif, supel, dan banyak teman. Selalu ada saja kegiatannya hingga sore hari. Sembilan puluh menit telah berlalu, Rojak dan teman-teman berselonjor di pingir lapangan.
Keringat membanjiri tubuh mereka. “Jo, pinjam handukmu dong! Aku tidak membawa handuk, badanku basah nih!” pinta Rojak pada Sarjo yang berselonjor di sebelahnya. Sarjo pun menyodorkan handuk kecil dari kalungan lehernya, yang tentunya basah oleh keringat. Rojak tidak ambil pusing. Ia sudah biasa meminjam handuk dari teman-teman tim bolanya sehabis latihan maupun bertanding. Disekanya peluh di muka dan lehernya dengan handuk Sarjo.
Esok harinya, dalam gelap dan dinginnya pagi Rojak tergesa menuju kamar mandi karena ia harus berada di sekolah lebih pagi dari biasanya untuk latihan upacara hari Kemerdekaan. Sampai di kamar mandi, baru disadarinya bahwa ia lupa membawa handuk. Dilihatnya handuk Hamid, adiknya yang tergantung di pintu kamar mandi dan langsung saja dipakainya tanpa berpikir dua kali.
Siangnya, sesampainya di rumah sepulang sekolah, ketika bersalaman Ibu menahan dan memegang wajah Rojak sambil menunjuk bercak-bercak putih di pipi dan lehernya. “Apa ini, Nak? Gatalkah?” tanya ibu. “Iya Bu, gatal. Mulanya hanya titik kecil di pipi, tetapi kemudian muncul beberapa lagi yang lebih besar,” jawab Rojak. “Setahu ibu, itu bercak panu, Rojak”.
“Penyakit kulit akibat jamur. Panu itu penyakit kulit yang menular,” jelas ibu yang sehari-hari bekerja sebagai asisten tenaga kesehatan di Puskesmas. “Memangnya kamu pernah memakai barang pribadi orang lain? Handuk, misalnya?” tanya ibu. “Mmm.. iya Bu, tetapi hanya beberapa kali saja kok Bu. Hanya jika aku lupa membawa handuk.” Rojak menunduk malu. “Nah, itulah, jamur suka sekali hidup di tempat yang lembap seperti handuk, dan jika dipakai beberapa orang, maka dengan mudah jamur berpindah dari satu orang ke orang lainnya.” jelas ibu. “Kamu bertanggung jawab atas kesehatan tubuhmu sendiri, Rojak. Tidak bertukar barang pribadi itu bagian dari menjaga kesehatan, karena banyak penyakit yang dapat ditularkan, antara lain panu seperti ini,” ibu menasehati.
“Iya, Bu. Aku mengerti. Aku berjanji untuk memperbaiki diri, Bu. Aku akan hidup bersih dan sehat.” Rojak berkata panjang lebar, sambil mengingatkan dirinya sendiri. Kebersihan adalah pangkal kesehatan. Rojak sudah membuktikannya.
Kerjakan soal berikut!
1. Apa yang kamu ketahui tentang penyakit yang dialami Rojak?
Penyakit yang dialami Rojak merupakan penyakit kulit akibat jamur.
2. Apa yang menyebabkan Rojak menderita penyakit itu? Ceritakan kembali dengan singkat.
Yang menyebabkan Rojak menderita penyakit itu adalah karena rojak bertukar barang pribadi berupa handuk dengan Sarjo temannya dan Hamid.
3. Apa yang seharusnya dilakukan Rojak agar terhindar dari penyakit itu? Jelaskan.
Yang seharusnya dilakukan Rojak agar terhindar dari penyakit itu adalah dia tidak bertukar barang pribadi dengan orang lain dan berperilaku hidup bersih.
Temukan beberapa jenis penyakit menular dan tidak menular. Kamu dapat menemukan jawabannya di perpustakaan, membaca buku-buku kesehatan atau bertanya kepada orang-orang lain di sekolah yang mengetahuinya.
Selain penyakit diatas, masih banyak penyakit menular lainnya yang sering kita temui. Penyakit tersebut diantaranya;
1. Muntaber
Muntaber adalah penyakit peradangan usus yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun parasit lain seperti jamur, protozoa dan cacing. Selain karena itu, muntaber juga dapat disebabkan oleh keracunan makanan atau minuman yang mengandung bakteri atau zat kimia. Bakteri yang biasanya merupakan penyebab dari muntaber adalah bakteri Escherichia Coli. Kondisi lingkungan, terutama sanitasi air yang tidak bersih merupakan salah satu faktor besar dalam penyebaran penyakit ini.
Penularan
Perlu Kamu Ketahui
Perubahan cuaca, suhu udara, kelembapan, apabila diikuti dengan cara hidup yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai penyakit. Ada beberapa penyakit yang tidak saja berakibat pada diri sendiri, namun dapat juga menular ke orang lain.
Temukan Jawabannya
Bulan Oktober yang lalu, di SD Kenanga sejumlah siswa terjangkit penyakit campak. Campak adalah sejenis penyakit kulit yang menular. Berikut ini adalah data siswa yang terjangkit penyakit tersebut selama 4 minggu.
a. Pola apa yang kamu lihat pada kolom pertama (kolom Minggu ke-) pada tabel di atas?
Data masuk x 4
b. Pola apa yang kamu lihat pada kolom kedua (kolom banyak siswa yang terjangkit) pada tabel di atas?
1 x 4 =4
2 x 4 =8
3 x 4 =12
4 x 4 =16
c. Buatlah prediksi banyak siswa yang mungkin terjangkit penyakit yang sama pada minggu ke-7!
7 x 4 = 28
d. Menurutmu, jika wabah tersebut belum teratasi, pada minggu ke berapakah siswa yang terjangkit penyakit campak tersebut mencapai 48 orang?
48 : 4 = 12
Jadi pada minggu ke-12 siswa yang terjangkit penyakit campak mencapai 48 orang.
Ayo Berlatih
1. Amatilah tabel berikut!
Hubungan antara data masuk dan data keluar pada tabel tersebut adalah
Data masuk x 4 -3
Data keluar sama dengan data masuk dikalikan dengan 4, kemudian dikurangi 3, hasilnya adalah
2. Sekarang, kamu dapat membuat pola bilangan dengan hubungan data masuk dan data keluar yang ditentukan sendiri. Isilah dalam bentuk tabel seperti di bawah ini.
Ayo Mencoba!
Pada kurun waktu tertentu, ternyata suhu juga dapat memengaruhi keadaan suatu benda. Mari kita buktikan dengan melakukan kegiatan di bawah ini.
Alat dan Bahan
Kesimpulan :
Roti yang disimpan diudara terbuka akan lebih tahan lama. Sedangkan penyimpanan roti pada ruangan lebih cepat berjamur diakibatkan pengaruh udara karena udara juga mempengaruhi pertumbuhan jamur.
Sekarang, kamu akan mengamati pengaruh air dan udara pada proses pengaratan paku. Perhatikan langkah-langkah pengamatan berikut ini!
Alat dan Bahan
Dari percobaan tersebut paku mengalami korosi yang paling cepat cepat adalah paku yang direndam seluruhnya, yang paling lambat adalah paku yang tanpa air.
Keringat membanjiri tubuh mereka. “Jo, pinjam handukmu dong! Aku tidak membawa handuk, badanku basah nih!” pinta Rojak pada Sarjo yang berselonjor di sebelahnya. Sarjo pun menyodorkan handuk kecil dari kalungan lehernya, yang tentunya basah oleh keringat. Rojak tidak ambil pusing. Ia sudah biasa meminjam handuk dari teman-teman tim bolanya sehabis latihan maupun bertanding. Disekanya peluh di muka dan lehernya dengan handuk Sarjo.
Esok harinya, dalam gelap dan dinginnya pagi Rojak tergesa menuju kamar mandi karena ia harus berada di sekolah lebih pagi dari biasanya untuk latihan upacara hari Kemerdekaan. Sampai di kamar mandi, baru disadarinya bahwa ia lupa membawa handuk. Dilihatnya handuk Hamid, adiknya yang tergantung di pintu kamar mandi dan langsung saja dipakainya tanpa berpikir dua kali.
Siangnya, sesampainya di rumah sepulang sekolah, ketika bersalaman Ibu menahan dan memegang wajah Rojak sambil menunjuk bercak-bercak putih di pipi dan lehernya. “Apa ini, Nak? Gatalkah?” tanya ibu. “Iya Bu, gatal. Mulanya hanya titik kecil di pipi, tetapi kemudian muncul beberapa lagi yang lebih besar,” jawab Rojak. “Setahu ibu, itu bercak panu, Rojak”.
“Penyakit kulit akibat jamur. Panu itu penyakit kulit yang menular,” jelas ibu yang sehari-hari bekerja sebagai asisten tenaga kesehatan di Puskesmas. “Memangnya kamu pernah memakai barang pribadi orang lain? Handuk, misalnya?” tanya ibu. “Mmm.. iya Bu, tetapi hanya beberapa kali saja kok Bu. Hanya jika aku lupa membawa handuk.” Rojak menunduk malu. “Nah, itulah, jamur suka sekali hidup di tempat yang lembap seperti handuk, dan jika dipakai beberapa orang, maka dengan mudah jamur berpindah dari satu orang ke orang lainnya.” jelas ibu. “Kamu bertanggung jawab atas kesehatan tubuhmu sendiri, Rojak. Tidak bertukar barang pribadi itu bagian dari menjaga kesehatan, karena banyak penyakit yang dapat ditularkan, antara lain panu seperti ini,” ibu menasehati.
“Iya, Bu. Aku mengerti. Aku berjanji untuk memperbaiki diri, Bu. Aku akan hidup bersih dan sehat.” Rojak berkata panjang lebar, sambil mengingatkan dirinya sendiri. Kebersihan adalah pangkal kesehatan. Rojak sudah membuktikannya.
Kerjakan soal berikut!
1. Apa yang kamu ketahui tentang penyakit yang dialami Rojak?
Penyakit yang dialami Rojak merupakan penyakit kulit akibat jamur.
2. Apa yang menyebabkan Rojak menderita penyakit itu? Ceritakan kembali dengan singkat.
Yang menyebabkan Rojak menderita penyakit itu adalah karena rojak bertukar barang pribadi berupa handuk dengan Sarjo temannya dan Hamid.
3. Apa yang seharusnya dilakukan Rojak agar terhindar dari penyakit itu? Jelaskan.
Yang seharusnya dilakukan Rojak agar terhindar dari penyakit itu adalah dia tidak bertukar barang pribadi dengan orang lain dan berperilaku hidup bersih.
Temukan beberapa jenis penyakit menular dan tidak menular. Kamu dapat menemukan jawabannya di perpustakaan, membaca buku-buku kesehatan atau bertanya kepada orang-orang lain di sekolah yang mengetahuinya.
Penyakit Menular | |||
---|---|---|---|
Nama Penyakit | Gejala | Penyebab | Cara Pencegahan |
Influenza | Menggigil, demam, sakit kepala, nyeri otot punggung, tubuh lemas, lelah, berkeringat, kerongkongan terasa sakit, batuk - batuk, hidung berair, suhu badan naik. | Influenza disebabkan oleh virus | Istirahat yang cukup, banyak mengkonsumsi air putih, mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin c. |
Demam Berdarah | Demam secara tiba – tiba, sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot, serta timbul bintik - bintik merah pada kulit | Nyamuk Aedes Aegypti | Penyemprotan nyamuk di lingkungan rumah dan masyarakat |
Diare | alergi zat tertentu, penyakit dari makanan, kelebihan mengkonsumsi vitamin C | Virus | Mengkonsumsi oralit |
Malaria | Menggigil, demam tinggi, dan berkeringat., Nyeri pada otot, tulang, dan sakit kepala. Rasa lemah dan mudah lelah. Badan menjadi kuning, Anemia, Mual, muntah, dan nafsu makan menurun. | Parasit Plasmodium | Membersihkan bak mandi dan menabur serbuk abate untuk membasmi jentik-jentik nyamuk. Menyingkirkan atau menutup genangan air yang berpotensi menjadi sarang jentik-jentik nyamuk. |
Tuberkulosis | Batuk lebih dari 2 minggu. Rasa nyeri di dada. Batuk yang mengeluarkan dahak bercampur dengan darah. Penurunan berat badan tanpa ada suatu alasan yang jelas. Mengalami demam, terutama sore hari. Keringat di malam hari. Menurunnya nafsu makan | Bakteri | Mencegah kontak langsung dengan penderita dan Pemberian vaksin BCG |
Cacar | Demam, sakit kepala, nyeri tubuh dan ruam. | Virus Varicella Zoster | Menjaga kebersihan dan Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah cacar air. |
1. Muntaber
Muntaber adalah penyakit peradangan usus yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun parasit lain seperti jamur, protozoa dan cacing. Selain karena itu, muntaber juga dapat disebabkan oleh keracunan makanan atau minuman yang mengandung bakteri atau zat kimia. Bakteri yang biasanya merupakan penyebab dari muntaber adalah bakteri Escherichia Coli. Kondisi lingkungan, terutama sanitasi air yang tidak bersih merupakan salah satu faktor besar dalam penyebaran penyakit ini.
Penularan
- Melalui cairan dari mulut (muntah) yang tidak dibersihkan dengan baik
- Melalui sisa kotoran yang menyebar di air yang dgunakan
- Melalui saluran air. Terutama jika sanitasi air di lingkungan sekitar masih buruk.
- Lingkungan yang tidak bersih atau sedang dalam kondisi seperti banjir yang tidak memungkinkan memiliki air bersih
Cara Pencegahan
- Menjaga asupan makanan yang dikonsumsi secara cukup dan seimbang
- Penggunaan air bersih untuk kegiatan sehari-hari terutama air minum
- Mencuci tangan secara teratur untuk menghindari bakteri menempel pada tangan. Terutama sebelum dan setelah makan
- Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar
- Membuang tinja pada tempatnya dan membersihkan dengan baik
- Mencuci seluruh bahan makanan sebelum masuk proses pemasakan
- Menjaga kebersihan peralatan makan dan minum
2. Tifus
Tifus adalah penyakit infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri salmonella.Biasanya ditandai dengan demam yang suhunya naik secara bertahap hingga membuat pendeita menggigil. Biasanya demam terjadi di malam hari dan mereda, kemudian akan naik lagi di malam berikutnya. Gejala yang lain dapat berupa sakit kepala, sakit di bagian perut, denyut jantung menurun, sampai kehilangan nafsu makan.
Penularan
- Melalui makanan yang tercemar bakteri salmonella. Ini bisa terjadi karena sumber makanan yang tidak sehat ataupun pembersihan yang tidak baik sebelum bahan makanan tersebut dimakan. Bahkan pada sebagian kasus, ada yang disebabkan menempelnya lalat pada makanan yang sebelumnya hinggap di tinja atau kotoran milik penderita tifus. Akhirnya lalat tersebut menjadi perantara penularan tifus.
- Melalui tangan dan kuku yang tidak bersih, sehingga tanpa kita sadari bakteri salmonella yang bisa saja terdapat pada tangan dan kuku kita masuk ke dalam mulut.
- Melalui air yang digunakan untuk minum atau mencuci piring dan gelas dan peralatan makan lainnya. Untuk itulah beberapa ahli mengatakan bahwa bahaya air minum isi ulang wajib diwaspadai.
- Melalui kulit. Bakteri ini dapat masuk lewat kulit yang terkoyak akibat luka. Bisa luka bekas operasi, terjauth, atau luka lainnya.
- Tifus juga dapat menular melalui lingkungan yang tidak bersih.
Cara Pencegahan
- Memastikan kebersihan bahan makanan sebelum memasaknya
- Mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum dan setelah makanan
- Membersihkan luka dan segera mengobatinya
- Hindari jajan di pinggir jalan yang terlihat tidak higienis
- Menjaga daya tahan tubuh.
- Memakan makanan untuk penyakit tifus.
3. Campak
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang termasuk ke dalam golongan paramixovirus. Campak sangat menular. Biasanya gejalanya berupa naiknya suhu tubuh, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri otot, hingga ruam pada kulit. Gejala ini muncul sekitar 7-14 hari setelah terinfeksi virus.
Penularan
Campak menular melalui cairan ludah dari penderita ketika batuk ataupun bersin.
Cara Pencegahan
Melakukan vaksinasi ketika masih usia balita.
Penyakit Tidak Menular | |||
---|---|---|---|
Nama Penyakit | Gejala | Penyebab | Cara Pencegahan |
Rematik | Kekakuan sendi di pagi hari. Pembengkakan dan nyeri sendi. Adanya benjolan atau Nodul dan Penumpukan cairan. | Radang sendi | Olahraga yang teratur, Sering-sering makan sayuran, Jangan terlalu sering bergadang. |
Hipertensi | Mengalami sakit kepala, pusing yang sering dirasakan akibat tekanan darahnya naik melebihi batas normal | Usia, Faktor keturunan, Merokok, Kelebihan berat badan atau obesitas, dan Kurang olahraga. | Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat (Sayur dan buah). Mengurangi konsumsi garam, dan makanan yang berlemak tinggi. Mengurangi berat badan, istirahat yang cukup, dan olahraga yang teratur. |
Osteoprosis | Sakit punggung, postur tubuh bungkuk, menurunnya tinggi badan, lebih sering mengalami cedera/keretakan tulang. | Penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang | Mendapatkan asupan kalsium serta vitamin D yang tinggi. |
Diabetes melitus | Sering buang air kecil dimalam hari, sering merasa haus, cepat merasa lapar, berat badan turun dengan cepat, merasa lemah dan gampang kelelahan, sering kesemutan di kaki dan tangan, penglihatan kabur, sering infeksi, keputihan. | Kekurangan hormon insulin | Terapkan pola hidup sehat dan Terapkan pola makan yang baik dan sehat |
Perubahan cuaca, suhu udara, kelembapan, apabila diikuti dengan cara hidup yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai penyakit. Ada beberapa penyakit yang tidak saja berakibat pada diri sendiri, namun dapat juga menular ke orang lain.
Temukan Jawabannya
Bulan Oktober yang lalu, di SD Kenanga sejumlah siswa terjangkit penyakit campak. Campak adalah sejenis penyakit kulit yang menular. Berikut ini adalah data siswa yang terjangkit penyakit tersebut selama 4 minggu.
Minggu Ke- | Banyak Siswa yang Terjangkit |
---|---|
1 | 4 |
2 | 8 |
3 | 12 |
4 | 16 |
Data masuk x 4
b. Pola apa yang kamu lihat pada kolom kedua (kolom banyak siswa yang terjangkit) pada tabel di atas?
1 x 4 =4
2 x 4 =8
3 x 4 =12
4 x 4 =16
c. Buatlah prediksi banyak siswa yang mungkin terjangkit penyakit yang sama pada minggu ke-7!
7 x 4 = 28
d. Menurutmu, jika wabah tersebut belum teratasi, pada minggu ke berapakah siswa yang terjangkit penyakit campak tersebut mencapai 48 orang?
48 : 4 = 12
Jadi pada minggu ke-12 siswa yang terjangkit penyakit campak mencapai 48 orang.
Ayo Berlatih
1. Amatilah tabel berikut!
Data Masuk | Data Keluar |
---|---|
3 | 9 |
6 | ... |
9 | ... |
12 | 45 |
15 | ... |
Data masuk x 4 -3
Data keluar sama dengan data masuk dikalikan dengan 4, kemudian dikurangi 3, hasilnya adalah
Data Masuk | Data Keluar |
---|---|
3 | 3 x 4 - 3 = 9 |
6 | 6 x 4 - 3 = 21 |
9 | 9 x 4 - 3 = 33 |
12 | 12 x 4 - 3 = 45 |
15 | 15 x 4 - 3 = 57 |
Data Masuk | Data Keluar |
---|---|
3 | 3 x 2 + 6 = 12 |
6 | 6 x 2 + 6 = 18 |
9 | 9 x 2 + 6 = 24 |
12 | 12 x 2 + 6 = 30 |
15 | 15 x 2 + 6 = 36 |
Ayo Mencoba!
Pada kurun waktu tertentu, ternyata suhu juga dapat memengaruhi keadaan suatu benda. Mari kita buktikan dengan melakukan kegiatan di bawah ini.
Alat dan Bahan
- Empat iris roti tawar dengan tanggal kadaluarsa yang sama.
- Toples empat buah.
- Kaca pembesar.
- Lidi.
- Alat tulis.
Cara Kerja
Berhati-hatilah ketika menggunakan kaca pembesar di bawah terik Matahari! Sinar Matahari yang menembus kaca pembesar dapat membakar benda yang berada di bawahnya.
- Letakkan 1 iris roti tawar ke dalam toples terbuka. Simpan di tempat yang terkena sinar Matahari. Tandai toples dengan nomor 1.
- Letakkan 1 iris roti tawar ke dalam toples tertutup. Simpan di tempat yang terkena sinar Matahari. Tandai toples dengan nomor 2.
- Letakkan 1 iris roti tawar ke dalam toples terbuka. Simpan di dalam ruangan. Tandai toples dengan nomor 3.
- Letakkan 1 iris roti tawar ke dalam toples tertutup. Simpan di dalam ruangan. Tandai toples dengan nomor 4
- Amati dan catatlah keadaan roti tawar pada setiap toples!
- Lakukan pengamatan terhadap keempat toples tersebut setiap hari sampai hari ke-7, dan catat kondisi roti di dalamnya. Agar pengamatan lebih seksama, ambil sedikit bagian roti dengan lidi. Gunakan kaca pembesar untuk pengamatan. Jangan lupa menggambar bagian yang sedang kalian amati!
Berhati-hatilah ketika menggunakan kaca pembesar di bawah terik Matahari! Sinar Matahari yang menembus kaca pembesar dapat membakar benda yang berada di bawahnya.
Hari Ke | Waktu Pengamatan | Kondisi Roti di Toples 1 | Kondisi Roti di Toples 2 | Kondisi Roti di Toples 3 | Kondisi Roti di Toples 4 |
---|---|---|---|---|---|
1. | Pagi | Belum tumbuh jamur | Belum tumbuh jamur | Belum tumbuh jamur | Belum tumbuh jamur |
2. | Pagi | Belum tumbuh jamur | Belum tumbuh jamur | Belum tumbuh jamur | Belum tumbuh jamur |
3. | Pagi | Belum tumbuh jamur | Belum tumbuh jamur | Mulai tumbuh jamur | Belum tumbuh jamur |
4. | Pagi | Belum tumbuh jamur | Mulai tumbuh jamur | Berjamur | Mulai tumbuh jamur |
5. | Pagi | Mulai tumbuh jamur | Berjamur | Berjamur | Berjamur |
6. | Pagi | Berjamur | Berbintik hitam | Berbintik hitam | Berbintik hitam |
7. | Pagi | Berbintik hitam | Berbintik hitam | Berbintik hitam | Berbintik hitam |
Roti yang disimpan diudara terbuka akan lebih tahan lama. Sedangkan penyimpanan roti pada ruangan lebih cepat berjamur diakibatkan pengaruh udara karena udara juga mempengaruhi pertumbuhan jamur.
Sekarang, kamu akan mengamati pengaruh air dan udara pada proses pengaratan paku. Perhatikan langkah-langkah pengamatan berikut ini!
Alat dan Bahan
- Air.
- Tiga paku besi (ukuran 2 cm).
- Tiga gelas kaca bening berukuran sama.
- Masukkan sebuah paku dengan posisi berdiri ke dalam setiap gelas. Pastikan seluruh gelas berada pada ruangan yang sama.
- Gelas 1 diisi air hingga seluruh bagian paku terendam air.
- Gelas 2 diisi air hingga setengah bagian paku yang terendam air.
- Gelas 3 dibiarkan tanpa diisi air.
- Lakukan pengamatan setiap hari selama seminggu. Apa yang terjadi pada ketiga paku tersebut? Gambarlah dan beri penjelasannya!
- Catatlah hasil pengamatan harianmu dalam tabel berikut.
Hari ke | Kondisi Paku | ||
---|---|---|---|
Direndam seluruhnya | Direndam setengah | Tanpa air | |
1. | Tidak berkarat | Tidak berkarat | Tidak berkarat |
2. | Pangkal dan ujung paku berkarat | Pangkal paku berkarat | Tidak Berkarat |
3. | Pangkal dan ujung paku berkarat | Pangkal paku berkarat | Tidak Berkarat |
4. | Pangkal dan ujung paku berkarat | Pangkal dan ujung paku berkarat | Pangkal dan ujung paku berkarat |
5. | Pangkal dan ujung paku berkarat | Pangkal dan ujung paku berkarat | Pangkal dan ujung paku berkarat |
6. | Pangkal dan ujung paku berkarat | Pangkal dan ujung paku berkarat | Pangkal dan ujung paku berkarat |